Hikmah


Orang taat bukan berarti tidak ada keinginan maksiat. Hanya saja nafsu maksiatnya dikalahkan oleh rasa TAKUTnya kepada ALLAH (QS35:28) Demikian pula orang yg maksiat, bukan berarti tak ada iman. Hanya saja imannya dikalahkan oleh nafsu durjananya (QS12:53

Sabtu, 03 Desember 2011

Jalan Menuju Surga

    Setiap orang pasti ingin masuk surga. Tapi keinginan itu tentu saja bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Rasulullah pernah mengatakan, bahwa seseorang masuk surga atau neraka itu bukan semata-mata karena peran amalnya, tetapi lebih karena rahmat Allah SWT
   Banyak Jalan menuju Surga, namun ternyata lebih banyak persimpangan pula menuju Neraka. Setiap manusia yang beriman atau percaya pada kehidupan setelah mati, tentu mendambakan masuk Surga karena demikian besarnya kenikmatan yang digambarkan oleh Allah dalam Al Qur’an tentang Surga. Gambaran yang tak mungkin terjangkau oleh Indera manusia karena sesungguhnya kenikmatan surga jauh melampaui yang mampu dibayangkan oleh manusia.
   Ternyata masuk surga juga punya jalur Khusus, dimana ada golongan manusia yang bisa masuk Surga tanpa hisab ( perhitungan amal ). Setiap manusia yang mendambakan Surga tentu sangat menginginkan hal tersebut. Kalau ada jalan pintas, mengapa kita harus melalui jalan yang panjang dan berliku? Tapi apakah jalan pintas itu selalu mulus dan mudah? Jawabannya adalah : belum tentu.
Inilah jalan menuju surga


1. Mereka yang lurus/ kokoh aqidahnya, murni niatnya karena allah, bersih fitrah-nya, jujur nuraninya dan senantiasa berpegang teguh kepada kitab Allah (Al-qur’an) dan sunnah Nabinya.


2. Mereka yang bertawakkal kepada Allah.


Di dunia tawakkal adalah obat untuk semua penyakit, di akhirat merupakan salah satu syarat utama untuk masuk surga. Allah berfirman : 
 وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفَى بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيراً 
 "Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya" ( Al Furqan : 58)


3. “Pembawa” Al-Quran.


Yang dimaksud adalah orang yang membacanya di waktu siang dan malam hari, mempelajari dan mengajarkannya serta mengamalkannya semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.


4. Orang-orang yang sabar.


kuat dalam menjalani ketaatan walau berat
Sabar adalah kuat menahan diri dalam ketaatan, senantiasa menjaganya, memupuknya dengan keikhlasan & menghiasinya dengan keilmuan.
Sabar adalah kuat menahan diri dari segala kemaksiatan, & berdiri tegak melawan dorongan hawa nafsu.
Sabar adalah ridho dengan takdir ALLAH -ta’ala- tanpa mengeluh.


5. Orang-orang yang selalu menahan amarahnya dan memaafkan orang lain.


Ali Imron : 133-134
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 6. Syuhada.
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup disisi Rabb-Nya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan kaeunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang masih belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Ali Imran: 169-170)
Asbabun Nuzul Ayat
Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan Halim dari Ibnu Abbas, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tatkala saudara-saudaramu ditimpa malapetaka waktu perang Uhud, maka Allah menjadikan roh-roh mereka dalam rongga tubuh burung-burung hijau yang selalu mendatangi sungai-sungai surga dan memakan buah-buahannya serta berlindung dalam kandil-kandil emas di bawah naungan Arasy. Ketika terasa oleh mereka bagaimana nikmatnya makanan dan minuman serta indahnya tempat tinggal mereka, mereka berkata, 'Wahai malangnya nasib teman-teman kita, kenapa mereka tidak mengetahui balasan yang disediakan Allah bagi kita, agar mereka tidak merasa enggan untuk berjihad dan tidak mengabaikan peperangan.' Maka Allah pun berfirman, 'Akulah yang akan menyampaikan kepada mereka berita dari kamu itu,' lalu diturunkan-Nyalah ayat, 'Dan janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati...,' sampai akhir ayat dan ayat-ayat berikutnya. Tirmizi meriwayatkan yang sama isinya dengan itu dari Jabir."


6. Orang-orang yang suka meringankan beban orang lain.


Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membantu kesusahan seorang mukmin dari beberapa kesusahan dunia, maka Allah akan membantu kesusahannya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang meringankan beban orang kesulitan, maka Allah akan meringankannya dalam urusan dunia dan akhirat.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Banyak cara bisa dilakukan agar menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Bisa dengan menolong dalam bentuk tenaga, memberikan bantuan dalam bentuk materi, memberi pinjaman, memberikan taushiyah keagamaan, meringankan beban penderitaan, membayarkan hutang, memberi makan, hingga menyisihkan waktu untuk menunggu tetangga yang sakit. Pimpinan yang baik juga bermanfaat bagi bawahannya, sebagaimana penguasa yang adil pun bermanfaat bagi rakyatnya. Bahkan, membuat orang lain menjadi gembira juga termasuk amalan bermanfaat yang dicintai oleh Allah SWT.


7. Para muazin.


"Jadilah engkau seorang Muadzin." Orang itu berkata : "Aku tidak bisa". Kata Nabi : "Jadilah engkau seorang Imam". Orang itu berkata : "Aku tidak bisa". Nabi berkata : "Maka berdirilah engkau di tengah-tengah imam". PERAWI. Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam "Al Ausath" dari Ibnu Abbas ra. SABABUL WURUD. Dari Ibnu Abbas bahwa seorang laki-laki telah bertanya kepada Rasulullah : "Ya Rasulullah, tunjukan kepadaku amal yang dapat memasukan aku ke dalam surga!". Rasulullah bersabda : "Jadilah engkau seorang Muadzin ..... dst".
KETERANGAN. Hadits ini menunjukan keutamaan adzan dan menjadi imam shalat.


8. Mereka yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan



Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan memasukkannya kedalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan”.
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kami sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya buat para mujahid di jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. UNTUK ITU BILA KALIAN MINTA KEPADA ALLAH MAKA MINTALAH SURGA FIRDAUS KARENA DIA ADALAH TENGAHNYA SURGA DAN YANG PALING TINGGI. Aku pernah diperlihatkan bahwa di atas Firdaus itu adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah dimana darinya mengalir sungai-sungai surga”. Berkata Muhammad bin Fulaih (salah seorang periwayat hadits ini) dari bapaknya, “Di atasnya adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah.” (HR. Bukhari No. 2581)

9. Mereka yang selalu menerima apapun ketetapan Allah dengan rela hati.
10. Orang-orang yang rajin berzikir.


Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang di akhir hayatnya melafazkan dzikir 'laa ilaaha illallah' maka ia akan masuk surga."



"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku." (QS. Al Fajr: 27-30)
11.Mengergerjakan Shalat waktu Tanpa ketinggalan


“Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari) Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini” (dua waktu dingin) adalah shalat Subuh dan Isya.
Mudah-mudahan segala amal yang kita lakukan yang meliputi usaha fisik maupun ruhani, kini dapat lebih kita fokuskan untuk menggapai SurgaNya Allah melalui satu atau beberapa jalan pintas yang telah disebutkan di atas dan semoga Allah mudahkan kita untuk istiqomah dalam menjalaninya. Laa haula walaa quwwata illa billah.


12. Mereka yang menginfakan hartanya



Rasulullah Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya (sepasang unta atau kuda) di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’
Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”
Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya,“Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”.
Maka beliau pun menjawab, “Ya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.”
(HR. Bukhari [1897 dan 3666] dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar